Pertemuan Tiga 'Kristus'

Manusia memiliki identitas esensial dalam dirinya..
-  Al-Ghazali  -

Mereka adalah Joseph Cassel, Leon Gabor, dan Clyde Benso. Ketiganya adalah para pengidap skizofrenia yang meyakini bahwa masing-masing dari mereka adalah Kristus. Keistimewaan dari ketiga orang tersebut muncul ketika seorang psikolog bernama Milton Rokeach memutuskan untuk merawat mereka di rumah sakit Ypsilanti State, yang berada di kota Ypsilanti, Michigan Amerika Serikat.

Identity i - Foto : moonshine
Joseph Cassel, nama awalnya adalah Josephine. Nama seorang perempuan yang dikagumi oleh ayahnya ini kemudian diganti menjadi Joseph Cassel. Ia kerap dianiaya oleh ayahnya yang pemarah. Cita-citanya menjadi seorang penulis, orangnya lembut dan manis, namun sayangnya meiliki sejarah depresi dan halusinasi.

Kemudian pria yang kedua, Leon Gabor. Diantara ketiganya, Ia adalah yang paling muda dan yang paling ‘terpakai’. Ibunya adalah seorang yang kompulsif dalam beragama yang juga diperkirakan memiliki kecenderungan psikosis, sekitar sebulan sebelum Ia dirawat di rumah sakit, Ia meyakini bahwa dirinya telah mendapat wahyu Tuhan, bahwa dirinya adalah seorang Kristus.

Pria terakhir dan tertua adalah Clyde Benson. Dari ketiga orang tersebut, Clyde-lah yang memiliki penyakit paling parah. Seorang petani yang alkoholik, juga terkenal tempramental oleh orang sekitarnya. 18 Tahun setelah Ia menikah, istrinya meninggal setelah menggugurkan kandungannya. Pasca kejadian tersebut, tragedi selalu datang beruntun, hingga terakhir Ia menjadi pasien rumah sakit jiwa. Dari ketiga orang tersebut, Ia lebih dahulu menghuni rumah sakit jiwa.

Pertemuan awal mereka adalah pada tanggal 1 Juli 1959, di dalam sebuah ruangan kecil rumah sakit Ypsilanti, tempat mereka dirawat.

Sesuai dugaan, ketika dipertemukan, mereka dengan segera memunculkan identitas diri masing-masing sebagai Kristus. Perdebatan diantara mereka pun berlangsung sangan panjang dan sengit. Ketiganya berusaha merasionalkan identitas mereka satu sama lain. Ada yang dengan alasan telah bereinkarnasi, hingga menyebut davy jones, makhluk mitos yang menenggelamkan para pelaut secara misterius. Milton Rokeach, dalam catatannya menemukan satu hal yang sangat menarik diantara mereka. Yaitu bahwa Leon menyadari mereka tengah “diadu” satu dan lainnya, dengan tujuan mengubah keyakinan mereka.

Bulan pertama diminggu ke tiga, perdebatan antara ketiga orang ini kian sengit, hingga berujung pada perkelahian serius. Kemudian Milton akhirnya memberikan pemahaman kepada pasiennya itu, bahwa dua orang yang lainnya adalah penderita gangguan kejiwaan.
Identity - Foto : moonshine
Dua tahun berlalu, akhirnya percobaan tersebut dihentikan. Seorang mahasiswa yang bekerja sama dengan Milton mengkritik etika percobaan itu, karena penuh dengan manipulasi serta kebohongan terhadap para pasien. Pada akhirnya Milton meminta maaf dan menyadari bahwa memang benar penelitian tersebut sangatla tidak etis.

Selain itu Milton juga mengakui bahwa Ia tidak berhasil menyembuhkan ketiga pasiennya, tetapi justeru menyembuhkan delusinya yang bertindak sebagai Tuhan, yang mencoba memanipulasi mereka agar tidak percaya lagi terhadap keyakinan mereka. Begitulah kata Milton dalam bukunya Three Christ of Ypsilanti yang menjelaskan mengenai eksperimen ketiga pasiennya. Cerita pasien-pasien itu kemudian diadaptasi kedalam seni teater dan opera.

Bagi orang “waras” cerita ketiga pasien yang mengaku sebagai Kristus sangat menggelikan. Terlepas dari kata menggelikan tersebut, dan pelabelan skizofrenia. Maka pasien-pasien itu adalah manusia yang meyakini satu identitas, mereka menjelaskan siapa sebenar-benar dirinya meskipun bertaruh nyawa.

Identitas diri, identitas kelompok, hingga identitas negara, adalah inti dari eksistensi ke-ada-an. Secara tidak langsung, ketiga pasien tersebut mempertanyakan hal yang sangat fundamental kepada kita.

Bukankah kehilangan identitas adalah suatu hal yang sangat menakutkan?


Sumber :  


Subscribe untuk mendapatkan update terbaru dari kami:

0 Response to "Pertemuan Tiga 'Kristus'"

Posting Komentar